30/05/14

WAHAI AKTIVIS DAKWAH,SUDAHKAH KITA IKHLAS..?

Sesungguhnya fase dakwah ini akan terasa sangat sulit jika kita memiliki karakter yang tidak ditanamkan rasa ikhlas. Padahal setiap amal sholeh memiliki dua rukun yang menjadi syarat diterimanya amal tersebut oleh Allah SWT. 

Pertama keikhlasan dan lurus niat dan 
Kedua sejalan sunnah dan syariat.

Imam Syahid Hasan Albana mengatakan :
"Ikhlas adalah seorang Al Akh hendaknya mengorientasikan perkataan, perbuatan dan jihadnya hanya kepada Allah SWT mengharap keridhaan-Nya, tanpa memperhatikan keunntungan materi,prestise,pangkat,gelar,kemajuan atau kemunduran."

Keikhlasan itu memiliki beberapa tanda-tanda yang nampak dalam kehidupan dan perilaku pemiliknya. Orang yang ikhlas selalu menuduh dirinya teledor dalam menunaikan hak-hak Allah dan teledor dalam melaksanakan berbagai kewajiban. Hatinya tidak dirasuki oleh perasaan tertipu dan terkagum dengan diri sendiri (ujub). Bahkan ia selalu takut kalau kesalahan-kesalahannya tidak diampuni dan kebajikan-kebajikannya tidak diterima oleh Allah SWT. Orang ikhlas lebih mencintai amal yang tersembunyi daripada amal yang diliput oleh hiruk pikuk ketenaran, ia lebih mengutamakan akar pohon dalam suatu jamaah, akar itulah yang menjadikan pohon tegak dan hidup. Akan tetapi ia tersembunyi didalam tanah, tidak terlihat oleh mata manusia. Orang ikhlas saat menjadi pemimpin dan menjadi anggota tidak berbeda. Selama keduanya masih dalam rangka memberikan pelayanan dijalan dakwah. Hatinya tidak dirasuki suka tampil, selalu ingin didepan. bahkan orang yang ikhlas lebih mengutamakan menjadi anggota biasa, ia menerima amanah dengan penuh tanggung jawab dan memohon pertolongan kepada Allah SWT untuk melaksanakan sebagaimana mestinya.

Sejarah mencatat, sosok Kholid bin Walid sang panglima perang yang sudah teruji strategi serta kepiawaian dalam berperang, meski ia diturunkan dari jabatannya sebagai panglima pasukan. Ia tetap gesit, giat dibawah komando Abu Ubaidah yang menggantikannya, tanpa menggerutu dan tanpa mengomel. Padahal ia adalah seorang panglima yang selalu mendapat kemenangan. Hal ini menjadi hikmah buat kita bahwa bergembiralah dengan munculnya orang-orang berprestasi dibarisan dakwah, yang dapat mengibarkan bendera dakwah serta berpartisipasi dalam perjuangan. Ia memberi kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang yang berbakat untuk menunjukan potensi yang dimiliki, tanpa sedikitpun menghalang-halangi, tanpa kebencian, kedengkian dan iri hati.

Keikhlasan dalam organisasi sangatlah penting. Betapa banyak tanda-tanda yang ada dalam diri ini, yang mengarah pada sebuah pertanyaan "Apakah diri ini sudah menjadi pribadi yang ikhlas berjuang dijalan dakwah?" 

Marilah kita bersama intropeksi diri, periksa relung-relung hati ini, dan meneliti hakekat tujuan serta motivasi yang ada didalam, "Apakah kita benar-benar berada di KAMMI? benar-benar niat karena Allah SWT" Apabila didalamnya terdapat bagian untuk dunia dan syaithon, maka itu harus dibersihkan hatinya dari kotoran tersebut.Jika memang karna Allah SWT maka didalam hati kita tertanam rasa pengorbanan, rasa mempengaruhi orang lain bukan terpengaruh orang lain, gesit, cepat, terukur bukanlah minimalis, loyo, siap untuk memberi bukan hanya menerima, siap untuk berjuang bukanlah sebagai penonton. 

Wallahua'lam Bishoab...

"Robb, mudahkanlah segala urusan kami, Mudahkanlah hati kami ikhlas mengikhlaskan semua ketentuanMU, kuatkanlah himpunan hati ini."
Allahuakbar!!!


Oleh : Apri Supriyanto ( Ketua komisariat)
Editor : Rofiyani 

29/05/14

HIKMAH ISRA MI’RAJ NABI BESAR MUHAMMAD SAW


Perintah sholat dalam perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya. Sehinga dalam konteks spiritual maupun perspektif rasional ilmiah isro' mi'roj merupakan kajian yang tak kunjung kering inspirasi dan hikmah bagi kehidupan umat beragama (islam).

Bersandar pada alasan inilah Imam Al Qusyairi yang lahir pada 376 H, melalui buku yang berjudul " Kitab Al Mikroj" , berupaya memberikan peta yang cukup komprehensif seputar kisah perjalanan agung Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW, beserta teladannya dengan menggunakan sumber primer berupa Ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadist-hadist shohih. Imam Al Qusyairi dengan cukup jelas menuturkan peristiwa yang dialami Nabi dengan runtut.

Dalam pengertiannya isro' mi'roj merupakan perjalanan suci dan bukan sekedar perjalanan "wisata" biasa bagi Rosul. Sehinga peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah yang akan menjadi titik balik dari kebangkitan dakwah Rosulullah SAW.

Ada beberapa urutan hikmah dalam perjalanan Rosulullah SAW :

1. Adanya penderitaan dalam perjuangan yang disikapi dengan kesabaran
2. Kesabaran yang berbuah balasan dari Allah berupa perjalanan Isro' Mi'roj dan perintah sholat
3. Sholat menjadi senjata bagi Rosulullah SAW dan kaum muslimin untuk bangkit dan merebut kemenangan.

Ketiga hal diatas telah terangkum dengan sangat indah dalam salah satu ayat Al-Qur'an yang berbunyi "Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhan-Nya dan bahwa mereka akan kembali pada-Nya."


Oleh : Kholifaturrosidah (Biro Kestari)
Editor : Rofiyani

Struktur Kepengurusan 2014-2015

STRUKTUR KEPENGURUSAN KOMISARIAT KAMMI IKIP PGRI Semarang 2014-2015

Ketua Komisariat KAMMI: Apri Supriyanto FPIPS/Pkn/2011


Seketaris umum : Lilikayani toatubun FPBS/PBSI/2011
Bendahara umum : Desti Hartiwi FIP/PAUD/2012
Biro kestari :Kholifatur Rosidah FPMIPA/Biologi/2013


Kadep kaderisasi : : Indah jauharin FPMIPA/P.FISIKA/2010
Sekdep :Zidni ilman nafi FPBS/PBI/2013

Staf :Dina amalia FIP/PGPAUD/2013
:Rina Maryama P FPBS/Pbsi/2013
:Safrina Yulistiani MIPA/Mtk/2011
:Setyo yudha N FPMIPA/P.MTK/2012
:Ahmad Nur Setyawan FPMIPA/P.MTK/2012



Kadep kastrat :Purwanto Sigit N FPIPS/Pkn/2011
Sekdep :Abdurahman Faisal FPBS/PBI/2012

Staf :Rizqiawati Fpbs/Pbi/2013
:Bagus Atmaja FPMIPA/PTI/2013
:Nurkartika FPMIPA/P.MTK/2012
:Lutfi Hadi Saputro FPMIPA/P.MTK/2012


Kadep humas :Ardi Setyo W FPMIPA/P.Bio/2013
Sekdep :Rofiyani Fpbs/Pbi/2013

Staf :Anisa Ayu Naimah FPBS/PBSI2013
:Ratna Sariningsih FIP/PGSD/2013
:Devi Amalia Rahmawari Fip/Pgsd/2013
` :Herdiana Elvandari FIP/PGSD/2011


Kadep Sosmas : Puji kristina dewi FPMIPA/P.BIO/2012
Sekdep : Resti Agdiarni Fpips/Pkn/2013

Staf :Avina Vatkhiyatur Rizkilah FPBS/PBI/2011
:Siti Nur Solehah FPMIPA/P.BIO/2012
:Eni Hidayah FIP/PGSD/2013



Ekonomi : Susi Setyoningsih FPBS/PBI/2011
Sekdep :Yuli Setyawati Fip/Ppb/2013

Staf :Lia Alfiatur Rohiniyah FPBS/PBI/2013
    : Faisal Abdau Azizi FPMIPA/P.Mtk/2012
    : Prasetyo Imam FPMIPA/P.Mtk/2012
    : Bejo Untung FPMPA/P.Fisika/2011

24/05/14

Posisi KAMMI

KAMMI dan Gerakan Mahasiswa-Gerakan Kepemudaan
KAMMI adalah gerakan mahasiswa sekaligus sebagai gerakan kepemudaan. Karena itu KAMMI meyakini bahwa KAMMI dan beragam gerakan mahasiswa dan gerakan kepemudaan di Indonesia adalah elemen bangsa yang akan menjadi pewaris sah dari masa depan bangsa ini. KAMMI adalah generasi muda yang menjadi sumberdaya bangsa masa depan (iron stock). Generasi muda adalah generasi yang bersifat idealis dengan cita-cita terhadap bangsanya. Generasi muda adalah generasi yang selalu kritis terhadap kondisi yang stagnan (status quo). Maka KAMMI bekerjasama dengan seluruh elemen gerakan mahasiswa dan gerakan kepemudaan dalam kesamaan prinsip komitmen kebangsaan yang tulus, bukan karena kepentingan politik pragmatis. KAMMI meyakini bahwa interaksi mu’amalah KAMMI dengan beragam gerakan pemuda dan mahasiswa adalah interaksi positif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan sebagai pembelajaran bagi masa depan saat KAMMI bersama-sama mewarisi bangsa ini.

KAMMI dan Institusi Pendidikan Tinggi
KAMMI adalah gerakan mahasiswa yang tumbuh dari institusi pendidikan tinggi (kampus) yang mewarisi prinsip intelektualitas dan kebebasan akademik. KAMMI meyakini bahwa jiwa intelektual itu dinyatakan dalam intelektualisme yang bertanggung jawab, yang berbasis pada realitas masyarakat, dan yang organik. Sehingga, KAMMI meyakini bahwa pendidikan, termasuk pendidikan tinggi, adalah hak seluruh masyarakat, sehingga merupakan kewajiban negara untuk memberikan fasilitas pendidikan yang memadai dan terjangkau masyarakat. Institusi pendidikan tinggi, karena cakupan wawasannya, adalah institusi yang paling bertanggung jawab dalam memberikan pencerahan dan meningkatkan kualitas rakyat Indonesia. Karena itu, institusi pendidikan tinggi harus bersifat kerakyatan yang peduli terhadap realitas masyarakat, bukan menghamba pada kekuasaan atau hegemoni global. Prinsip kebebasan akademik meletakkan institusi pendidikan tinggi pada posisi kritis dan independen. KAMMI dalam aktivitasnya di dalam dan dengan institusi pendidikan tinggi berusaha untuk menciptakan lingkungan akademik (civitas academica) yang egaliter, kritis, demokratis, dan independen.

KAMMI dan Gerakan Islam
KAMMI memahami Islam sebagai prinsip-prinsip yang bersifat menyeluruh (syaamil) yang meliputi seluruh dimensi manusia dan kehidupannya. KAMMI juga memahami Islam sebagai aturan hidup yang bersifat universal sebagai prinsip kesemestaan Islam (rahmatan lil alamiin). Karenanya Islam dapat hidup di dalam seluruh dimensi ruang di seluruh rentang zaman. Kami meyakini Islam sebagai sebuah kebenaran. Sehingga, KAMMI sebagai gerakan Islam, bersama-sama dengan seluruh gerakan Islam adalah gerakan yang akan mengenalkan dan membumikan prinsip kemenyeluruhan dan universalitas Islam dalam realitas kebangsaan dan peradaban. KAMMI akan bekerja sama dengan mereka dalam menyerukan kebaikan dan melawan kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar). KAMMI bersama seluruh gerakan (berasas) Islam adalah gerakan-gerakan penyeru kebaikan (harokah da’wah), yang menyerukan Islam dengan kedamaian dan kesungguhan (mujahadah).

KAMMI dan Rakyat
KAMMI dan rakyat adalah ibarat antara ruh dan tubuh. KAMMI tumbuh dan berkembang di tengah-tengah rakyat. Sehingga, KAMMI akan senantiasa berdiri di bagian terdepan dalam membela kepentingan rakyat, menjadi solusi bagi persoalan mereka, menghubungkan kasih sayang yang damai di antara mereka, dan sekaligus berusaha keras untuk menjadi sebab bagi kemuliaan mereka. KAMMI meyakini bahwa merekalah tujuan dari adanya kontrak social kebangsaan, dan merekalah tujuan dari keberadaan syari’ah agama Islam (adz dzaruriyatu al khomsah). Karena itu pengabaian terhadap eksistensi rakyat, apalagi tindakan pendzaliman terhadap mereka, adalah tindakan yang akan senantiasa KAMMI lawan.

KAMMI dan Elemen Masyarakat
KAMMI adalah gerakan sosial yang bersama-sama dengan beragam elemen masyarakat dan gerakan sosial lain peduli terhadap realitas masyarakat Indonesia. Karena itu, sebisa mungkin, KAMMI akan senantiasa bekerja sama, ber-mu’amalah, dan saling member kemanfaatan (intifa’) dengan seluruh elemen yang memiliki kepedulian yang sama dengan KAMMI. KAMMI melakukannya dengan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan.

KAMMI dan Partai Politik
KAMMI menyadari potensi politik KAMMI sebagai gerakan mahasiswa. Ekspresi gerakan KAMMI adalah ekspresi moral yang berdimensi politik, dan ekspresi politik yang berdasar pada prinsip moral dan intelektual. Sebagai gerakan politik yang berbasis moral, KAMMI tidaklah berpolitik pragmatis yang berorientasi kekuasaan baik bagi gerakan maupun kadernya, tetapi konsistensi KAMMI terhadap prinsip tersebut tidak akan menyebabkan KAMMI berjauhan dan antipati dengan Partai Politik yang bekerja dalam ranah politik praktis. Dalam bingkai independensinya, KAMMI akan siap bekerja sama dengan mereka yang menurut KAMMI masih mengedepankan intelektualitas, nurani, dan kepeduliannya pada rakyat dalam berpolitik.

KAMMI dan Pemerintahan
KAMMI meyakini prinsip kekuasaan sebagai amanah (tanggungjawab) dan khadimah (pelayanan) teradap masyarakat. Maka kekuasaan yang tidak bertanggung jawab dan tidak melayani adalah kedzaliman, dan itu adalah musuh KAMMI. Oleh karena itu, KAMMI akan senantiasa memberikan kontrol dan evaluasi atas mereka yang padanya Allah limpahkan amanah memerintah bangsa ini. KAMMI akan mendukung (tha’at) setiap upaya perbaikan dan pembangunan yang dilakukan bagi masyarakat selama tidak bertentangan dengan nurani pada umumnya masyarakat, prinsip syari’ah Islam, dan logika intelektual. Tetapi KAMMI akan siap melawan pemerintahan yang dijalankan secara dzalim, tidak peka dengan realitas masyarakat, melanggar prinsip-prinsip Ilahiyyah, dan tidak rasional. Keseluruhannya, akan KAMMI lakukan semaksimal mungkin tetapi senantiasa dengan menghindari cara-cara yang tidak bermoral, tidak berwawasan etis, dan membawa madharat lebih lanjut.

KAMMI dan Media Massa
KAMMI memahami peran strategis media massa sebagai salah satu pilar demokrasi. Media massa sekaligus menjadi instrumen penting dalam demokratisasi dalam arti pemberdayaan politik masyarakat dan pengawalan terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang adil, efektif, dan efisien. Media Massa yang cerdas turut mampu mewujudkan masyarakat yang peduli (attentive mass) terhadap fenomena sosial yang berkembang. Namun, penyimpangan fungsi media massa dapat mengakibatkan mereka bermertamorfosa menjadi mesin-mesin kapitalis yang memperdagangkan berita-berita liputan yang menyimpang dari kode etik jurnalistik. Mereka dapat pula membodohi masyarakat dan menghancurkan bangunan moral dan social Indonesia. Terhadap media massa yang konstruktif, KAMMI akan memerankan diri sebagai partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih baik. Sedangkan terhadap media yang destruktif, KAMMI akan menjalankan komunikasi yang efektif guna merubah orientasi dan dampak negatif peran mereka.

Unsur Perjuangan KAMMI

  1. Bina al-qo’idah al-ijtima’iyah (membangun basis sosial), yaitu membangun lapisan masyarakat yang simpati dan mendukung perjuangan KAMMI yang meliputi masyarakat umum, mahasiswa, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, pers, tokoh, dan lain sebagainya.
  2. Bina al-qo’idah al-harokiyah (membangun basis operasional), yaitu membangun lapisan kader KAMMI yang bergerak di tengah-tengah masyarakat untuk merealisasikan dan mengeksekusi tugas-tugas da’wah yang telah digariskan KAMMI.
  3. Bina al-qo’idah al- fikriyah (membangun basis konsep), yaitu membangun kader pemimpin yang mampu menjadi teladan masyarakat, memiliki kualifikasi keilmuan yang tinggi sesuai bidangnya, yang menjadi guru bagi gerakan, mengislamisasikan ilmu pengetahuan pada bidangnya, dan memelopori penerapan solusi Islam terhadap berbagai segi kehidupan manusia.
  4. Bina’ al-qo’idah al-siyasiyah (membangun basis kebijakan), yaitu membangun kader ideolog, pemimpin gerakan yang menentukan arah gerak dakwah KAMMI, berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang.

Paradigma Gerakan KAMMI

a. KAMMI adalah gerakan da’wah tauhid
  1. Gerakan da’wah tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan terhadap materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya yaitu Allah SWT.
  2. Gerakan da’wah tauhid merupakan gerakan yang menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang berdasar pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (ilahiyah) yang mewujudkan Islam sebagai rahmat semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).
  3. Gerakan da’wah tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai-nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar).
b. KAMMI adalah gerakan intelektual profetik
  1. Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan akal nalar.
  2. Gerakan intelektual profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal.
  3. Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan, perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik.
  4. Gerakan Intelektual profetik adalah gerakan pemikiran yang menjangkau realitas rakyat dan terlibat dalam penyelesaian masalah rakyat.
c. KAMMI adalah gerakan sosial independen
  1. Gerakan sosial independen adalah gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid.
  2. Gerakan sosial independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan.
  3. Gerakan sosial independen merupakan gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.
  4. Gerakan sosial indepependen bertujuan menegakkan nilai sosial politik yang tidak bergantung dengan institusi manapun, termasuk negara, partai maupun lembaga donor.
d. KAMMI adalah gerakan politik ekstraparlementer
  1. Gerakan politik ekstraparlementer adalah gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi egaliter .
  2. Gerakan plitik ekstraparlementer adalah gerakan sosial kultur dan strultural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial atau rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.
  3. Gerakan Ekstraparlementer berarti tidak menginduk pada institusi parlemen maupun pembentuk parlemen ( partai politik dan senator). Independensi sikap politik bulat utuh tanpa intervensi partai apapun.
  4. Gerakan Ekstraparlementer bergerak diluar parlemen dan partai politik, sebagai representasi rakyat independen.

Visi dan Misi KAMMI

VISI KAMMI

Wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia.

MISI KAMMI
  1. Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.
  2. Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.
  3. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.
  4. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.
  5. Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).

Prinsip Gerakan KAMMI

  1. Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
  2. Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
  3. Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
  4. Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI
  5. Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
  6. Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI

Perjalanan Kepengurusan KAMMI

Kepengurusan pertama adalah periode Al-Akh Fahri Hamzah, yakni sejak Deklarasi sampai Muktamar I di Bekasi pada bulan November 1998. Periode ini memfokuskan aktivitasnya kepada aktualisasi jaringan nasional untuk mengambil peran historis secara heroik dalam proses reformasi di Indonesia, yakni dengan menggiatkan aksi secara simultan, merata, kontinyu, dan menegaskan komitmen reformasi yang jelas. Periode ini adalah masa launching ke hadapan publik dan positioning awal KAMMI sebagai elemen gerakan mahasiswa yang diharap selalu mengambil peran terdepan dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Periode kedua adalah masa Al-Akh Fitra Arsil, yang terpilih untuk menggantikan akh Fahri dalam Muktamar I dan menjalankan amanah sampai Muktamar II di Yogyakarta pada bulan November 2000. Periode ini memiliki tugas untuk secara serius menata infrastruktur organisasi KAMMI yang establish dan merancang sistem kaderisasi KAMMI yang lebih terstruktur. Juga melakukan berbagai aksi sosial dan kemanusiaan untuk ikut mengatasi beban rakyat yang ditimbulkan oleh krisis berkepanjangan.

Periode ketiga adalah masa Al-Akh Andi Rahmat yang terpilih dalam Muktamar II KAMMI di Yogyakarta dan direncanakan menjabat sampai tahun 2002. Periode ini menekankan pentingnya positioning strategis KAMMI di tengah pluralitas gerakan yang ingin mewarnai proses transisi di Indonesia. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, akh Andi Rahmat menyatakan mundur dari jabatannya pada bulan Maret 2001.

Menyikapi hal tersebut, Badan Permusyawaratan (BP) KAMMI Pusat berinisiatif untuk menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa (MLB) KAMMI di Bandung pada tanggal 20-22 April 2001. Muktamar tersebut memutuskan untuk mengubah sistem kepemimpinan terpusat menjadi sistem kepemimpinan kolektif, yang akhirnya memilih sembilan orang sebagai anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni:
  • Akbar Zulfakar (Ketua Umum);
  • Purwoko Kurniawan (Ketua Kaderisasi);
  • Muhammad Badaruddin (Ketua Kastrat);
  • Elvis Bakri (Ketua Teritorial/KT I);
  • Ach. Fauzi I. (KT-II);
  • Supriyadi (KT-III);
  • Hermawan (KT-IV);
  • Suparmono (KT-V); dan
  • Yusran (KT-VI).

Muktamar III Lampung tanggal 1-9 September 2002 memutuskan untuk memilih:
  • Muhammad Hermawan, S.Si sebagai Ketua Umum dan
  • Fahmi Rusdi, LC sebagai Sekretaris Jendral,

Selain itu juga dipilih anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni
  • Marwansyah (Ketua Teritorial/KT I);
  • Febriansyah (KT-II);
  • Yuli Widi Astono (KT-III);
  • Teguh, ST (KT-IV);
  • Imron Rosyadi (KT-V); dan
  • M. Dwi Tanjuri(KT-VI),
  • Jauhari (KT-VII).

Muktamar IV Tahun 2004 Di Samarinda Kalimantan Timur Memutuskan Untuk Memilih
  • Yuli Widiastono Sebagai Ketua Umum Dan
  • Febriansyah Sebagai Sekretaris Jenderal

Muktamar V Tahun 2006 Di Palembang Sumatera Selatan Memutuskan Untuk Memilih
  • Taufiq Amrullah Sebagai Ketua Umum
  • Rahman Toha Sebagai Sekretaris Jenderal

Muktamar VI Tahun 2008 di Makassar Sulawesi Selatan Memutuskan Untuk Memilih
  • Rahman Toha Sebagai Ketua Umum dan
  • Fikri Aziz Sebagai Sekretaris Jenderal

Kepengurusan Akh Rahman Toha ( Amang ) seharusnya sampai 2010,Akan tetapi memasuki tahun 2009 dan munculnya Momentum politik ( Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden ) terjadi Gejolak Di internal Organisasi dan Kader KAMMI. Maka atas desakan Struktur KAMMI Wilayah dan Daerah maka MPP mengadakan Musyawarah Luar biasa yag di laksanakan tahun 2009 di jakarta.

dalam Musyawarah Luar Biasa KAMMI Memustuskan untuk Mencabut Mandat kepemimpinan akh Rahman toha dan Fikri Aziz. Serta memilih :
  • Rijalul Imam Sebagai Ketua Umum
  • Deni Priatno Sebagai Sekretaris Jenderal

Muktamar VII Pada tahun 2011 Di Aceh memutuskan :
  • Muhammad Ilyas, Lc Sebagai Ketua Umum
  • Andriyana, ST Sebagai Sekretaris Jenderal

Muktamar VIII pada tahun 2013 Di Tangsel memutuskan :
  • Andriyana, ST Sebagai Ketua Umum
  • Hadi Prayitno, Sebagai Sekertaris Jendral

Status, Identitas dan Peran KAMMI

KAMMI adalah organisasi ekstra kampus yang menghimpun mahasiswa muslim seluruh Indonesia secara lintas sektoral, suku, ras dan golongan. KAMMI menghimpun segenap mahasiswa muslim Indonesia yang bersedia bekerjasama membangun negara dan bangsa Indonesia. KAMMI berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab. 
KAMMI mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan kesatuan/persaudaraan ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi sosial, kritisi/konstruktif terhadap kebijakan negara yang memarginalisasi masyarakat.

Logo KAMMI

KAMMI UPGRIS -

Tafsir lambang KAMMI pertama kali di bahas di Muktamar Lampung tepatnya oleh Komisi C. Pembuat draft tafsir lambang KAMMI adalah Yuli Widy Astono yang ketika itu masih menjabat ketua KAMMI Bogor.


  1. Warna Dasar Putih melambangkan kesucian.
  2. Globe Warna Biru Laut melambangkan da’wah universal yang mencakup bumi Allah di manapun kita berada.
  3. Tangan Kanan yang Mengangkat Globe melambangkan da’wah KAMMI menggunakan kekuatan dalam mengemban da’wah ini.
  4. Lima Bunga Mawar Warna Merah yang Mengelilingi Tangan melambangkan kelembutan dalam berda’wah dan jumlah Lima Kuntum Bunga Mawar melambangkan Rukun Islam.
  5. Gradasi Warna Hijau melambangkan tahapan – tahapan da’wah KAMMI dalam membumikan ajaran Islam di Bumi Allah.

Pemilihan Nama KAMMI

Pemilihan nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat KAMMI mengandung makna atau memiliki konsekuensi pada beberapa hal yaitu :
  1. KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format proyek gerakan bersama KAMMI.
  2. KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang berdasar AL-Qur'an dan Sunnah mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
  3. Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
  4. Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.

Latar Belakang Berdirinya KAMMI

KAMMI muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara ini dihadiri oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh Indonesia . Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang notabenenya para aktivis dakwah kampus. KAMMI lahir pada ahad tanggal 29 Maret 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418 H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang. 
KAMMI lahir didasari sebuah keprihatinan yang mendalam terhadap krisis nasional tahun 1998 yang melanda Indonesia. Krisis kepercayaan terutama pada sektor kepemimpinan telah membangkitkan kepekaan para pimpinan aktivis dakwah kampus di seluruh Indonesia yang saat itu berkumpul di UMM - Malang.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) adalah sebuah organisasi mahasiswa muslim yang lahir di era reformasi yaitu tepatnya tanggal 29 Maret 1998 di Malang. Anggotanya tersebar di hampir seluruh PTN/PTS di Indonesia. Saat ini, kader KAMMI sudah mampu menjadi pemimpin kampus (Ketua BEM) hampir di 300 kampus. Selain itu, memiliki cabang juga di Jepang.