A. Apa Itu KAMMI
Menurut pendapat Akhina Purwanto yang sekarang menjabat Ketua Departemen Kastrat, KAMMI adalah sebuah gerakan organisasi islam yang memegang teguh nilai-nilai islam baik dalam setiap gerakannya maupun pada kadernya masing-masing hal ini tercermin pada keseharian para kader KAMMI yang senantiasa solat 5 waktu secara berjamaah dan tepat waktu. Kemudian pada saat malam harinya mereka selalu sholat malam untuk menghadap allah swt , selain itu kader kammi juga saling menasehati dan bertilawah. Karena kunci kebangkitan umat islam adalah terletak pada kedekatan umat islam pada Allah SWT.
Didalam KAMMI itu sendiri ada juga yang namanya politik peradaban dan bagaimana cara membangun peradaban itu . Selain itu, ada juga banyak departemen yang bekerja didalamnya. Kalau di Universitas PGRI Semarang itu ada beberapa depaertemen, diantaranya :
1. Departemen Kaderisasi dimana departemen kaderisai berfungsi sebagai induk organisasi, karena berjalanya suatu organisasi terletak pada bagaimana alur dan proses kaderisasinya berjalan.
2. Departemen Kajian dan Strategis, dimana demapartemen ini sering akrab di sebut Departemen Kastrat/kebijakan public, berfungsi sebagai otak pada suatu organisasi karena departemen kastrat memberi pemahaman tentang keislaman dan politik islam kepada kader.
3. Departemen Humas dimana departemen humas ini yang mengelola perwajahan KAMMI Universitas PGRI Semarang.
4. Departemen Ekonomi berfungsi untuk memberi pengetahuan kewirauahan pada kader.
5. Departemen Sosmas dimana departemen ini bergerak kearah hubungan dengan masyarakat.
B. KAMMI Sebagai Gerakan Politik Ekstra Parlementer
KAMMI bukanlah bagian dari partai politik karena gerakan KAMMI bersifat independen dan berdiri sendiri tanpa parpol tertentu. Gerakan politik ekstra parlementer dimana lebih banyak menekankan pada :
a. Gerakan politik ekstra parlementer adalah gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi yang egaliter.
b. Gerakan politik ekstraparlementer adalah gerakan sosial kultural dan struktural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.
Jadi dari dua prinsip diatas bahwa gerakan politik ekstra parlementer berfungsi untuk menciptakan tatanan masyarakat yang dinamis dan sejahtera berdasarkan pemahaman yang lurus dan tidak didasari pada takliq atau ikut-ikutan, guna untuk melawan tirani/penguasa yang diktator. Kemudian gerakan ekstra parlementer juga merupakan gerakan sosial yang memberi pemahaman dan pengontrolan pada rakyat secara terstruktur dan sistematis. Berarti gerakan ini berbentuk pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat yang masih belum berdaya. Selain itu, gerakan ekstra politik parlementer merasuk ke istusi-istusi masyarakat setempat untuk mewujudkan negara dan masyarakat Indonesia yang islami. Gerakan ini juga berfungsi mengontrol jalanya demokrasi. Apakah demokrasi yang berjalan di Republik ini sudah sesuai amanat konstitusi ataukah meyeleweng dari konstitusi bentuk pengontrolanya bisa berupa kita terlibat langsung ataukah kita memantau dari teknokrat suatu birokrasi tersebut.
Oleh : Purwanto Sigit ( Kadep Kastrat)
editor : Rofiyani
KAMMI Universitas PGRI Semarang